Elmu Luhung Kasakti Diri

Minggu, 20 Februari 2011

Lagu ini begitu berarti semenjak hari itu, hari kamis 17 Februari 2011. Sangat berkesan, ketika kau dengan sengaja membesarkan volume radio yang sedang kita dengarkan, lalu kau ikut bernyanyi dengan alunan lagu itu, sambil sesekali tersenyum padaku
Mytha- Seperti yang Kau Minta

Kamu tau, setelah hari itu aku mencari lagu itu, dan tidak tahu beberapa kali aku putar lagi itu. Di ponsel, laptop, setiap ada kesempatan aku pasti memutar lagu itu, aku tidak bosan atau mungkin belum. Dan tentu saja aku teringat hari itu, juga dirimu. Hei yang memakai topi yang tersenyum manis, manis sekali.

Sebenarnya akupun tidak yakin maksud dari lagu itu, mungkin karena aku melihat kamu menyanyikannya tulus. “Ampuni, aku yang telah memasuki kehidupan kalian. Mencoba mencari celah dalam hatimu,….”, aku tau itu ungkapan hatimu.

Kini, aku mulai merasakan hal yang tidak wajar tentangmu. Tiba-tiba saja datang, tiba-tiba saja aku begitu menyukai senyum pertamamu untukku  ketika menjemputku suatu ketika di terinal bis. Malam itu, begitu menyenangkan, aku tau dirimu yang jauh dari bayanganku.

Aku baru mengenalmu, ketika kau mendekatiku. Yang awalnya aku kira pendekatan biasa. Walaupun komunikasi kita hanya sebatas short massage service via seluler dan pertemuan-pertemuan singkat kita, aku mulai mengenalmu dan mengerti maksudmu padaku.

Maaf aku mulai menyukaimu, entahlah. Awalnya aku bisa bersikap biasa dan berhati-hati padamu, namun tidak untuk sekarang. Aku mulai menyukai ketika kau menanyakan kabarku, mengantarku ketika aku perlu, atau hanya sekedar berangkat kuliah bersama.

Sebenarnya aku pun tidak tau keseriusanmu padaku, karena aku tau kau mulai mendekatiku ketika hubunganmu dengan dia sedang tidak baik. Aku tidak tau aku hanya pelampiasanmu atau kau benar-benar menyukaiku. Aku mulai menyukaimu,..

Kau tau, aku sedang tidak enak makan ataupun melakukan aktivitas lain. Kenapa kau mulai membayangi hidupku, membuat jantungku berdebar ketika mengingatmu, kali ini aku tidak lebay. Kau tau, ini yang aku rasakan sekarang. Mungkin kau tau ini tidak mungkin dari dulu, atu kini kau mulai menjauhiku karena kau pun menyadari, sangat menyadari kemungkinan antara kita.
Aku takut kau pergi, meninggalkan aku dengan perasaan yang baru datang padaku. Lalu aku takut ketika waktu itu tiba, kita tidak akan menjadi teman seperti sekarang, atau mungkin lebih dari teman ini,..

Apakah kau sedang bingung sekarang, jika aku iya. Bingung dengan perasaanku, dengan kemungkinan yang akan aku hadapi besok, kemungkinan tentang kita, dan aku sedang tidak enak makan, aku begitu tidak enak. Kau hebat, bisa menaklukan hati yang sebelumnya tidak ada untukmu.
Dan aku pun tidak berahati-hati

Aku sadar, mungkin sebentar lagi kau akan pergi dariku. Karena aku yakin, kau tidak akan selamanya menungguku seperti yang pernah kau bilang. Kau lelaki normal, yang punya hati. Diluar sana banyak sekali gadis yang lebih cantik dan mungkin lebih menyayangimu dibandingkan aku. Kau tidak mungkin menunggu yang tak pasti untuk selamanya bukan,..

Apakah sekarang kau masih menyukaiku? atau sudah memudar?
Aku mulai menyukaimu dan aku menikmati perasaan ini. Walau wajar, salah dan hampir tidak mungkin.
Maaf, aku menyukaimu



                                              


*senandung lirih minggu petang










Sabtu, 19 Februari 2011

Lirih yang Sayup-Sayup

Senandung lirih terdengar sayup-sayup
Memperkuat kesendirian seorang gadis muda
Muda parasnya namun tua jiwanya
Kendur semangatnya
            Tidak terlalu buruk namun menghawatirkan
Hidupnya tidak mudah
Namun tampak mudah
Seperti bahagia namun sayang
Tidak
Oh hidup
Aku tau engkau sahabatku yang mesti aku berhati-hati
Berhati lah
Memang harus berhati hati
Jika tidak buktikan saja
            Dia selalu bingung dengan dirinya sendiri
Tidak mengenal dirinya sendiri
Tidak tahu siapa dirinya sendiri
Oh,….

Tidak Mau Berjudul

Entahlah kawan, aku mungkin sekarang sedang galau, ya memang inilah yang aku rasakan.
Banyak hal yang aku galaukan, sebenanrnya bukan aku galaukan tapi memang mereka datang untuk menggalaukan hidupku. Itulah hidup,..
Aku mulai mengetahui diriku sendiri, kenyataan yang tidak aku sukai namun harus aku akui. Aku pun tidak bisa konsisten dalam pilihanku, tidak bisa bertahan hanya karena rintangan yang kecil. Tapi ya inilah, aku tidak dapat melewatinya. Mungkin aku memang sangat lemah untuk melewatinya. Aku tidak bisa bukannya aku tidak mau. Aku simpulkan semua itu rumit kawan. Yang awalnya aku berminat dan yakin akan berkarir disitu, namun perlahan tapi pasti semangat itu memudar. Setipa kali seperti ini, maaf aku mulai muak pada diriku sendiri.
Bantu aku,
“Setiap orang punya puncak dan cara untuk mencapai puncaknya masing” kutipan dari seorang teman. Namun tidak mudah, aku bingung, malah aku tidak tahu puncakku seperti apa. Karena hingga usiaku yang sekarang aku tidak mengenal diriku sendiri, tujuan ku, mauku, ketertarikanku. Aku tidak yakin karena aku menyukai sangat suka perubahan (halusnya dari labil).
Bantu aku mengenal diriku,… aku iri dengan orang yang mengaku dirinya berandalan, setidaknya dia lebiha baik dariku karena dia tahu siapa dirinya.
Entah harus mulai darimana, aku bukan orang yang mandiri dalam hal ini. aku ingin hebat namun aku tidak mampu atau belum mungkin. Aku mempercayai harapan tapi tidak mutlak aku tunggui.
Akupun tidak mau jatuh cinta pada saat dan orang yang tidak tepat. Jangan biarkan cinta ini tumbuh, karena sebenarnya aku belum yakin dia orang yang tepat ataukah bajingan seperti yang lain. Jika anda serius silahkan yakinkan saya! Saya bukanlah orang yang suka mengejar cinta hei.
Kawan, tentang diriku yang tidak bsa konsisten dan belum mengenali dirinya sendiri. Sungguh malang nasibnya.
Aku ingin memulai, tapi aku takut akan seperti dulu-dulu yang sudah terjadi,..
Aku butuh kekuatan, dari kalian yang aku cintai dan aku sayangi
Aku butuh kepercayaan
Aku butuh takdir dan ridha dari Penciptaku

                                                    
*senandung sabtu siang
19 Februari 11’
Kosan-Negla