wahai yang baik budinya
aku sedang bersedih disini, saat ini, ketika menuliskan kata-kata ini, gerimis di hati. sebenanrnya aku sungguh takut kehilangmu yang sebenarnya sangat aku kagumi. aku tidak berbasa yang basi, aku sedang berkata-kata bahwa aku sedang sangat merindukanmu, walaupun entah mengapa aku ragu kau merindukanku juga.
sedang apakah kau saat ini, masihkah kau kesal padaku?
wahai makhluk Tuhan yang sabar
aku akui, aku egois dalam hal ini. aku hanya mengerti hatiku saja, tidak hatimu. hanya mementingkan inginku tetapi tidak inginmu, aku memang egois. aku pun tidak mengerti kenapa sampai aku seperti ini. siapa sebenarnya yang berubah, aku atau kau?. yang jelas menurut inginku itu kau yang berubah.
maaf, aku bukan makhluk yang pandai bersyukur. aku selalu iri melihat kondisi oranglain lalu membandingkannya dengan kita. kita yang dipisahkan dengan ruang jarak juga waktu dengan komunikasi alakadarnya. aku selalu merindukanmu, karena itu aku hanya bisa mengeluh lalu marah padamu.
kau tidak sepenuhnya salah, walaupun ada beberapa hal yang mungkin tidak kau sadari membuatku sedih.
maafkan aku yang selalu mengeluh karena rindu
wahai yang berusaha untuk menjalankan sunnah
sungguh aku berfikir, yang berubah bukanlah aku atau kau. tetapi kita, pemikiran kita, kedewasaan kita yang terus meningkat levelnya juga umur dan pengalaman yang membuat daya kognitif kita semakin berkembang, dan kita berubah. tidak seperti kemarin yang manja, yang masih merenget jika tidak dikabari seharian. aku sadar, rutinitas kita pun tidak sama seperti kemarin. kesibukan yang wajar malah aku jadikan alasan mengapa kita sampai begini. maaf, ternyata aku belum dewasa
wahai lelaki yang aku sayangi
aku tidak berlebihan atau melebih lebihkan. inilah yang aku rasakan dan aku fikirkan selama satu minggu kemarin. aku kumpulkan dan simpulkan dari sumber yang aku temui. cobalah untuk mengerti bahwa kami wanita adalah makhluk yang sebenarnya, kuat namun lemah, tegar namun sering menangis, dewasa namun manja, dan kami tidak sama seperti kalian. kami akan mencoba mengerti kalian yang mempunyai takdir untuk mendampingi hidup kami.
wahai kau yang indah dihatiku
maafkan atas ego yang merupakan bagian dari diriku, atas perkataanku yang tidak membuatmu senang, atas perlakuanku yang membuatmu tidak tenang, aku hanya rindu. sudah aku katakan aku sangat rindu. dan aku wanita yang sangat sensitif dengan keadaan diluar diriku. semuanya berpengarauh bagiku. aku memang belum dewasa, karena aku masih ingin seperti dulu saat kau berusaha mendapatkan cintaku dan awal-awal kita menjadi kekasih. disana, kau yang sangat aku rindukan.
tak apa, aku mengerti cinta memang seperti itu manis sekali di awalanya dan semakin pudar rasa manis itu seiring waktu, seperti permen. namun mungkin saja permen itu tidak akan habis, dan kita fikirkan lagi bagaimana cara menjaganya, sambil mengisi kekosongna dan saling percaya lagi.
aku akan berusaha untuk tidak melihat oranglain yang sesumbar mesra, yang selalu intens berhubungan yang bersama setiap saat. aku akan berusaha mengerti keadaan kita. ingatkan aku jika aku mengulangi kesalahan ini lagi. tegur aku, buat aku sadar dan mengerti lalu kuatkan aku dengan segalanya.
i love you Ganesha
.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar