Elmu Luhung Kasakti Diri

Selasa, 07 Desember 2010

Bagai Pelangi dan Makan Bakso

Oleh: J Nurul Arrasyid


Sejenak aku pejamkan mataku untuk mengucapkan “alhamdulillah”, lalu tersenyum. Senyum sendiri, ketika rasa tenang sedang berbaik hati mau menjengukku. Setelah berminggu-minggu ditemani ketidakpercayaan, rasa ditolak dan lain-lain. Hanya saja perasaan ini biasanya hanya sebentar, sejenak setelah aku bernafas seperti biasa lagi.
Sebenarnya, aku ga tau perasaan itu lumrah atau nggak. Yang jelas, aku masih merasa menjadi “ababil” yang masih mencari siapa aku ini. padahal umur hampir kepala dua. Sedikit konyol mungkin. Tapi inilah proses sob, proses menuju kedewasaan dan aktualisasi diri itu. Hidup itu sangat menyakitkan juga menyenangkan bagi yang mengetahui, tapi memang benar ketika sedih ataupun gembira kita wajib menikmatinya. Sadar nggak, ketika kita sedih, galau, gundah dan semacamnya setelah itu kita akan merasakan sebaliknya. Seperti ungkapan “habis gelap terbitlah terang”, dan memang benar seperti itu. Setelah sedih dan nangis-nangis pasti sudahnya ada tawa. Dihibur temen, diajak jalan, atau apapun itu yang menggantikan tangis kita. Aku pun begitu, walaupun merasa lamaan sedihnya daripada senengnya, tapi it’s ok itulah hidup sob. Hehe. Tapi jangan lupa, siklus itupun terus jalan. Hidup itu kaya pelangi dan makan bakso.
Ini bukan curhat, sekedar share aja tentang hidup.
Kadang, kita memang lupa bersyukur. Masih seneng mengeluh daripada mengucapkan hamdalah ketika beruntung. Seseorang kalau lagi ‘sakit’ pasti begitu. Dijamin. Hanya bisa menyalahkan apapun yang membuatnya merasa tidak nyaman, dan melupakan nikmat. Nikmat yang besar apalagi yang kecil, yang disadari dan yang tidak. Iya kan? Iya.
Untuk bangkit, memang ga gampang ko. Ketika semangat ada aja yang jadi penghambat, apaun bentuknya yang bisa mengkikis semangat itu, bisa sekaligus atau sediki-sedikit. Tergantung bagaimana kita punya tameng. Itu tameng bakalah membuat kita kita bertahan. Apalagi kalau lagi datang si males, segalanya berubah jadi membosankan. Karena pengaruh males yang kuat ga kalah sama semangat. Ini juga pengaruhnya besar banget loh. Sama ketika kita bersemangat, apapun dapat dilakukan. Tapi malas, semuanya tidak dapat dilakukan, hehe.
Biarkan semuanya berjalan, usahakan begitu. Karena jika kita terlalu memaksakan rencana yang kita buat, akan kalah dengan rencana Tuhan. Percayalah.
Tulisan ini juga sekaligus terapi untukku, melepaskan penat yang terus berjalan-jalan dikepala bahkan fikiran aku. Hei, yang sedang kurang semangat, yang sedang patah hati, ayo bersenanglah untuk tidak bersedih. Bersemangatlah untuk mengalahkan malas. Jika disekitarmu sedang tidak ramah, itu hanya perasaanmu saja.. semuanya baik-baik saja ko. Hanya saja perputaran siklus hidup terus berlangsung.
Jangan lupa untuk selalu bersyukur. Dan tersenyumlah, semampumu =)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar